Arsip untuk Februari, 2013

Gadis kecil penjual koran

Posted: 25 Februari 2013 in Uncategorized

ah saya ingin cerita sedikit saja.. yang menurut saya pribadi membuat saya merasa sedih. tulisan ini bukan buat gaya2 an, itu bukan gaya saya…cman ingin mengungkapkan isi hati saya.
waktu itu saya ikut pameran AICIS di Hotel Grand Palace Surabaya… saya bertugas untuk memamerkan robot hasil karya anak Teknik Informatika UIN Maliki Malang.
singkat cerita waktu itu sudah malam. kami pulang ke hotel bekizar, depan tunjungan plasa, dosen2 pengen ngopi dan mengajak saya di sebelah hotel yaitu McD yang dekat dengan lokasi. ya tentu saja status saya gratis he he … saya pesan coklat panas…. kami cari tempat di luar, langsung saya sruput coklatnya dan lidah saya kepanasan….
enak2 ngobrol sama orang2, waktu itu sekitar pukul 11-12 malam lah… datang seorang gadis kecil menawarkan koran ke kami, surya…. saya ambil korannya… lalu saya berikan uang 1000 karena memang tulisan harganya 1000. sebenarnya saya tidak punya niat baca koran malam hari, buat apa koran pada malam hari? saya merasa sedih, adek kecil ini mungkin sekitar kelas 4 atau 5 sd malam2 berjualan koran… saya merasa sedih karena sewaktu seumuran dia saya tidak sampai bekerja sampai malam hari.. kata adek itu… kurang duitnya… 1500…. lalu saya berikan uang 10.000…. lalu dia bilang tidak ada kembaliannya… ya sudah ambil saja dek… lalu dia pergi..
kata rekan saya, wah korannya paling mahal itu 10 ribu… saya katakan… niat saya bukan beli korannya… dalam hati saya sedih… mengapa ada gadis kecil berjualan koran tengah malam…  yah memang uang di dompet saya waktu itu seingat saya tak sampai 20 rb, gk bawa uang juga he he he.. dikasikan adeknya 10 rb. meski gitu kan selama di sby saya makan dan di hotel gratis toh.. jadi ndak masalah… semoga Allah memberikan saya rizki yang banyak biar saya bisa membantu orang2 disekita saya… itu pun saya sudah sangat senang… sebenarnya… ketika seseorang sama2 tidak punya uang berlebih namun mau memberikan kepada saudaranya, rasanya senang sekali… saya memberikan adek kecil itu bantuan kecil karena dia saudara saya sesama manusia… kita tidak perlu tanya dlu ke dia apa agamanya, apa “organisasi keagamaan” nya, apa partai politik nya…  banyak orang hanya mengurusi hal2 remeh temeh seperti itu. padahal itu tidak penting…  ketika ada orang yang membutuhkan meski yang kita miliki hanya sedikit saja… berbagilah… kita akan merasa senang… bagaimana kesalehan kita secara pribadi dapat diwujudkan sebagai kesalehan sosial… Islam itu bagi saya dapur…. dimana yang kita suguhkan kepada orang lain adalah makanan yang sehat, lezat dan bergizi… bukannya menyuguhkan kompor, panci, wajan, ceret… yang penting output yang bisa kita berikan pada orang lain… dan tak perlu simbol2 menjadikan seseorang berat untuk mengenakannya…
udah lama kejadian itu… denger2 saya dicari pak zaenal…
eh ketemu di lab… trus beliau memberikan saya amplop. katanya ini uang sangu untuk AICIS kemarin… dan saya buka isinya 300 rb… Alhamdulillah…
diganti sama Allah cash… dan lebih besar….
yuk mari kita berbagi 🙂

Mahasiswa dan Politisasi

Posted: 21 Februari 2013 in Uncategorized
Tag:

sebenernya tulisan ini sudah saya kirim ke kompas dan jawa pos tapi ternyata mungkin tidak dimuat. ya sudah disini saja he he 🙂
gambar yang ada saya ambil dari internet saya cantumkan sumbernya biar tidak melanggar copyright, gambar hanya sebagai ilustrasi , detak-unsyiah.com/headline/tolak-politisasi-kampus-darni-langgar-tiga-peraturan/


Image

Mahasiswa dan Politisasi

Oleh : Mochamad Agung Tarecha*

            Tak dapat dipungkiri bahwa atmosfir dari festival politik pemilu 2014 juga dirasakan oleh mahasiswa diberbagai kampus, hinggar binggar tersebut membuat mahasiswa terkotak-kotak oleh ideologi partai politik. Memang benar bahwa politik praktis dilarang masuk kampus, oleh sebab itu tidak ada partai politik yang “berani” untuk kampanye terang-terangan dalam kampus. Namun tetap saja ada kelompok-kelompok dalam mahasiswa yang ikut-ikutan dalam politik praktis, kita sebut saja simpatisan. Memang tidak ada masalah mahasiswa ikut dalam menyuarakan ide-ide tersebut dan memang nantinya mahasiswa toh juga akan berjumpa dengan politik. Namun menurut pengamatan saya jika itu dilakukan dalam kampus akan menjadi semacam faksi di kalangan mahasiswa. Terjadi semacam diskusi atau lebih tepatnya debat antar faksi tersebut tentang “perjuangan” mana yang lebih benar. Hal-hal seperti ini bisa menjadi kontra produktif dimana tugas mahasiswa salah satunya adalah penelitian, bukannya mengkampanyekan ideologi partai politik. Tentunya peristiwa seperti ini akan semakin menghangat menjelang pemilu 2014, sesama mahasiswa akan saling menyarankan untuk memilih partai A atau partai B tanpa tahu mereka hanya dijadikan sebagai alat untuk mencapai tujuan sebuah partai politik yaitu kemenangan. Ketidaktahuan atau ketidakmautahuan mahasiswa ini karena mahasiswa sendiri kurang bisa berfikir kritis tentang realita yang terjadi, mahasiswa masih dalam alam idealis yang setelah lulus akan menuju alam realistis. Mulai sekarang mahasiswa harus menata niat pejuangan atau gerakan yang mereka lakukan, bukan untuk kelompok, organisasi, partai politik melainkan untuk Indonesia. Dengan hal ini diharapkan mahasiswa solid untuk membangun Indonesia apapun ideologi yang mereka usung dan jalan apapun yang mereka lalui selama memiliki tujuan mulia yang sama yaitu Indonesia, dan tidak termakan oleh politisasi yang hanya akan memanfaatkan tenaga dan pikiran mereka untuk kepentingan partai.

*Mahasiswa semester 8 Jurusan Teknik Informatika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.